Selasa, 26 November 2013

Keunikan dan Ciri Khas Negara Jepang


Negara Jepang memiliki banyak keunikan dan ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan negara lain. Sehingga ciri khas tersebut dapat dinikmati dengan baik oleh siapa saja khususnya bagi warga negara Jepang sendiri. Keunikan dan ciri khas Jepang baik negara ataupun masyarakatnya dapat dilihat dari cara berpakaian, makanan, perumahan, dan kepribadian bangsanya yang begitu menghargai waktu. Dan yang sangat membuat Jepang terkenal di dunia adalah kemajuan teknologinya yang setara dengan negara-negara maju seperti di Eropa atau Amerika, dan kebudayaannya yang unik.

Salah satu keunikan dan ciri khas negara Jepang adalah kebudayaannya. Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Bahkan gaya hidup orang Jepang pada masa sekarang merupakan perpaduan budaya tradisional di bawah pengaruh Asia dan budaya modern Barat. Namun terlepas dari semua hal itu, Jepang tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan aslinya.
Kebudayaan Jepang sekarang  ini sangat beragam. Para remaja putri yang sekalipun senang pergi menonton pertandingan olah raga tetap mempelajari kebudayaan tradisional negara sakura tersebut; seperti upacara minum teh (chadou) dan merangkai bunga (kadou). Begitu pula di kota – kota, bukan pemandangan yang mengherankan lagi manakala terlihat kuil – kuil kuno tegak berdampingan dengan gedung – gedung pencakar langit. Inilah kebudayaan Jepang yang sekarang,  sebagai gabungan yang mengagumkan antara Kebudayaan lama dan kebudayaan modern, antara Timur dan Barat.

Kebudayaan asli Jepang yang sering disebut sebagai kebudayaan tradisional itu salah satunya adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan tradisional yang masih berjaya di Jepang adalah kabuki, noh, kyogen, dan bunraku.
Ø  Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami regenerasi  pada awal abad ke-17. ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis yang memberikan efek-efek khusus di panggung. Make-up  menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad  pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria.
Ø  Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Ceritanya tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.
Ø  Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.
Ø  Bunraku, yang menjadi populer sekitar akhir abad ke-16, merupakan jenis teater boneka yang dimainkan dengan iringan nyanyian dan musik yang dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus dalam artian sangat menyentuh di dunia.

Berbagai seni tradisional lainnya, seperti upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga), terus hidup sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Upacara minum teh (sado atau chado) adalah tata-cara yang diatur sangat teliti dan halus untuk menghidangkan dan meminum teh hijau matcha (dalam bentuk bubuk).
Ada hal yang lebih penting daripada ritual membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini merupakan rangkaian seni yang mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang sangat halus. Kita sebut sebagai Sado. Sado juga menjajaki tujuan hidup dan mendorong timbulnya apresiasi terhadap alam.

Ada juga seni merangkai bunga Jepang yang disebut ikebana, telah mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian bunga Budhis.Seni ini berbeda dengan penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur dari sebuah karya ikebana dipilih sangat cermat termasuk bahan tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan ditempatkan, serta keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya.

Selain kebudayaan tradisional yang telah tertananm pada diri masyarakat Jepang, terdapat  juga terdapat kebudayaan modern. Kebudayaan modern ini meliputi seni musik, film, dan sastra. Kebudayaan modern Jepang berkembang pesat dan menyebar ke seluruh dunia. Salah satu kebudayaaan modern yang digemari oleh masyarakat adalah film anime (kartun). Sudah  banyak diciptakan film kartun Jepang yang sukses dan disukai oleh masyarakat. Seiring dengan terkenalnya film-film tersebut, maka nama negara Jepang pun ikut melambung di seluruh negara yang menayangkan film-film itu. Bahkan dapat dikatakan bahwa industri perfilman Jepang tergolong maju, baik film anime (kartun) maupun drama.

Dalam kebudayaan Jepang, terdapat berbagai macam festival kebudayaan yang selalu diselenggarakan setiap tahun. Festival kebudayaan Jepang sangat terkenal ke seluruh dunia. Festival ini tidak hanya diselenggarakan di Jepang, tapi juga di negara-negara lain, contohnya Indonesia. Salah satu festival kebudayaan Jepang yang sangat terkenal adalah “Festival Tanabata”. Festival ini mencampur sebuah legenda Cina dengan kepercayaan kuno Jepang mengenai dua buah bintang yang terletak di kedua ujung Bimasakti yaitu Bintang Altair (si Pengembala) dan Bintang Vega (si Penenun). Mereka dihukum oleh Raja Dewa karena terlalu banyak bermain sehingga hanya dapat bertemu satu tahun sekali yaitu pada 7 Juli. Festival ini dirayakan setiap tanggal 7 Juli.

Pada Festival Tanabata (Festival Bintang), orang-orang menuliskan keinginan pada sebuah kertas warna dan menggantungkannya di pohon bambu. Harapan mereka dipercaya akan terkabul apabila pada hari itu hujan tidak turun.
Seperti halnya Indonesia yang memiliki kebudayaan di masing-masing daerah (propinsi), Jepang juga memiliki kebudayaan masing-masing dan berbeda di setiap daerahnya (dalam hal ini adalah Perfektur). Tiap-tiap daerah juga  mempunyai bahasa daerah, tarian daerah, dan kesenian daerah yang jumlahnya sangat banyak.

Kebudayaan Jepang sangat dilestarikan oleh pemerintah dan masyarakatnya. Bahkan di Jepang terdapat hari kebudayaan yang dirayakan pada tanggal 3 November. Masyarakat Jepang sangat mencintai kebudayaannya. Mereka bangga dengan negaranya yang memiliki banyak keunikan dan ciri khas.

Keunikan lain yang termasuk ke dalam kebudayaan Jepang adalah bunga sakura (cherry blossom). Bunga Sakura identik dengan negara Jepang. Sehingga, negara ini kerap disebut dengan negri sakura.


Mayoritas orang Jepang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk berpiknik di bawah naungan sakura. Orang Jepang menyebut kegiatan itu sebagai hana-mi (menonton bunga). Sekalipun bunga sakura sudah mulai mekar pada akhir Maret, biasanya baru pada minggu kedua April diselenggarakan festival sakura yang berarti tumpah-ruahnya masyarakat ke tempat-tempat konsentrasi bunga sakura.

Di samping itu, terdapat juga tradisi di kalangan para petani Jepang, yaitu melakukan upacara minum sake di bawah naungan kanopi bunga sakura. Upacara ini diharap akan menghasilkan panen yang baik pada tahun yang berjalan. Orang Jepang juga percaya bahwa pohon sakura adalah pagar antara Tuhan dan manusia. Oleh karena itu, melakukan hana-mi juga merupakan ritual keagamaan.

Begitu banyaknya hal-hal yang menjadi ciri khas negara Jepang. Sehingga membuat negara ini terkenal di negara-negara lain dan mudah dikenali, karena keunikannya yang tidak dimiliki oleh negara lain.Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kebudayaan tinggi dan lestari sepanjang masa, mulai dari zaman dahulu hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar